Berikut
ini adalah 5 Tips Jago Jualan Paling Top, sudah di buktikan kemanjuran
nya oleh mereka yang sudah membuktikan nya, yang belum ya di coba aja.
Tips Nomor Satu, Jualan Menebar Manfaat
Jualan jangan hanya berfikir sebagai sarana mendapatkan uang saja. Tapi berfikrlah bahwa ada manfaat
serta solusi yang kita tawarkan dengan produk yang kita jual.
Jualan minuman, berfikirlah menyelesaikan haus yang
dirasakan konsumen.
Jualan minuman, berfikirlah menyelesaikan haus yang dirasakan konsumen.
Menjual jilbab, membantu wanita untuk berhijab menutup aurat.
Jualan kendaraan membantu konsumen dalam berpergian.
Jualan buku memberikan pencerahan menyampaikan ilmu yang ada dalam buku terhadap permasalahan yang dihadapi konsumen
Sehingga jika ada yang jual narkoba, itu hanya mengejar uang
bukan memberikan benefit dari produknya. Clear ya. Saya yakin jika dalam hati
niat menolong, kebahagiaan yang sebenarnya hadir setiap kita closing dengan
konsumen. Tidak hanya gembira karena mendapatkan uang. Tapi bahagia karena bisa
membantu orang lain.
Kalau kita sudah mantapkan hati bahwa jualan itu menolong
orang, maka kalaupun ditolak kita tidak stress. Kata anak sekarang mah, tidak
usah galau. Karena dalam jualan PASTI saja ada penolakan. Pasti ada saja
penundaan. Tidak mungkin 100% closing.
Oleh karena itu, konsumen yang menolak produk kita, belum
berjodoh saja dengan produk kita. Permasalahan yang dihadapinya belum cocok
dengan solusi yang kita tawarkan lewat produk kita.
Tapi tenang, saya punya keyakinan, setiap orang ada jodohnya.
Eh maksudnya setiap produk ada jodohnya. Saya ulangi ya SETIAP PRODUK ADA
JODOHNYA.
Penolakan dan penundaan itu sesuatu yang biasa terjadi dalam dunia
jualan. Kita mencari orang yang kita tolong lewat produk kita.
“Terus kang, saya udah dua bulan ditolak terus. sudah ada
yang tertarik, ditunda ujung-ujungnya tidak jadi. Gimana kang?” nah yuk simak
prinsip selanjutnya.
Tips Nomor Dua, Target market itu
sangat Vital
Siapa target market kita itu sangat penting. Tentu menjual
daster tidak tepat dijual ke bapak-bapak. Bapak-bapak beli daster bisa saja
ada, karena mungkin untuk hadiah istri atau ibunya. Tapi persentasenya lebih
kecil dibanding ibu-ibu sendiri yang beli.
Nah bisa jadi menjual produk yang sebulan lebih tidak laku
penyebabnya bisa jadi adalah target marketnya salah. pertemanan kita di fb
bukan target market produk kita
Caranya nentuin target gimana ? survey riset pasar itu
penting banget.
Seperti jika menjual produk kebutuhan rumah tangga, sebagian
besar penentunya itu ibu-ibu atau istri dibandingkan laki-laki. Sehingga
menargetkan ibu-ibu sebagai target jualan setrika, jualan kompor gas itu sudah
betul.
Di sisi lain kita terkadang membuat produk yang menurut kita
itu dibutuhkan pembeli. Padahal bisa jadi tidak, karena belum survey dan tidak
tahu siapa target marketnya.
Tips Nomor Tiga, Jualan itu Transfer Keyakinan
Semangat itu menular, sedih itu menular bahkan mengeluh itu
menular. Percaya kan? Termasuk keyakinan tentang produk yang kita jual itu
menular. Sehingga sangat penting memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kuat
tentang produk yang kita jual. Keyakinan dan kepercayaan kita akan ditransfer
ke konsumen. Bagaimana konsumen mau yakin kalau diri kita saja tidak yakin
sebagai penjual?
Saya punya pengalaman sendiri jualan produk kecantikan.
Minuman kesehatan yang bisa bikin kulit lebih kinclong. Ada dua alasan kenapa
saya memasarkan itu. Pertama karena tergiur dengan komisinya. Kedua karena
tidak enak ditawarin teman (ini alasan kebanyakan orang kayaknya,hee).
Tapi dalam hati kecil apa bisa tuh produk membuat kulit
lebih kinclong dengan cepat. Secara saya ganteng-ganteng gini juga kuliah
jurusan kimia dan pernah jualan obat dan belajar seluk beluk obat kimia. Jadi
ragu yang muncul. Dan akhirnya, Alhamdulillah tidak jualan satu piecespun
selama dua bulan.
Berbeda dengan pengalaman pertama jualan buku yang saya sendiri merasa ini buku
bagus banget. Setiap keluarga muda HARUS memiliki buku ini agar menjadi
orangtua yang hebat dalam menghadapi dan mengurus anak-anaknya. Alhamdulillah
hasilnya 100 pcs ludes dalam 2 hari.
Tahu paul walker actor film fast & fastourios? yang
tewas kecelakaan mobil. Beliau pernah mengatakan sesuatu yang saya suka banget.
“Basically you are
selling a world as an actor, right?i mean it’s like any sales person: if you
belive your product, you know your product, you sell it a lot better” ( paul
walker).
Kata-kata bagian terakhirnya mantap menurut saya.
Translate serampangannya gini Jika kamu percaya produk kamu , kamu tahu produk
kamu , maka kamu akan menjualnya jauh lebih baik.
Satu hal yang perlu ditekankan. Dalam meyakinkan konsumen,
sampaikan dengan jujur tentang produk yang kita jual. Jangan ngecap dengan
tujuan konsumen beli. selain secara agama dan etika nggk boleh, Kebohongan akan
melahirkan kebohongan yang lain.
Pak, buku ini sudah terjual 5.000 eksemplar, bapak rugi
kalau tidak beli? padahal seribu
eksemplar pun belum.
Saya percaya jika dengan cara-cara yang baik
termasuk dalam julan pasti hasilnya kebaikan pula yang datang. walaupun terkadang tidak langsung dirasakan.
Tips Nomor Empat, Tiada Penjualan tanpa Kedekatan
Kang dewa pernah
menyatakan no raport no sales. Itu benar adanya. baru berteman
ujug-ujug langsung ada massage di fb yang nawarin produk. Kesan pertama, siapa lu? Baru kenal datang nawarin produk.
Males banget. Iya enggak? Ingat ya setiap orang tidak suka dijualin, tapi suka
belanja.
Makanya kalau jualan bangun kedekatan. Termasuk di dunia
online. Sering sharing dan menebar manfaat buat teman di online. Bangun
interaksi. Kalau Ada status yang bagus di like. Ada status perlu diapresiasi
komentarin. ada status yang menginspirsi bagikan. Ingin dikomentarin ingin
dibagikan status kita tapi tidak pernah like, komentar di dstatus orang.
Rasanya sulit banget deh mendapatkan komentar dan like banyak distatus kita.
Tips Nomor Lima, Jualan itu Menjemput Rejeki
Manusia itu diciptakan lengkap dengan rejekinya. Umur rejeki
dan jodoh sudah ditentukan saat kita diciptakan. Jangan galau dengan rejeki.
karena menjemput rejeki berarti sudah ada. Ingat ya rejeki dijemput bukan di
cari.
Beda banget. Kalau dicari belum tentu ketemu. Kalau dijemput
pasti ada. Tinggal cara menjemput yang benar seperti apa. caranya harus sesuai
cara yang baik dan sesuai ketentuan pemberi rejeki. Jualan itu cara yang tepat
untuk menjemput rejeki.
seberapa ingin kita menjemput rejeki, salah satu factor yang
menentukan seberapa banyak rejeki yang berhasil kita jemput. Bukankah tidak
akan berubah suatu kaum kalau kaum tersebut tidak merubahnya sendiri? Yuk
bergerak penuh semangat menjemput rejeki dengan jualan.
o iya mungkin muncul pertanyaan, kenapa prinsip jualan yang
dibahas? pertama karena para penulis pemula banyak yang tidak memikirkan atau
bahkan menyepelekan jualan. padahal membuat buku tersebar banyak menjadi best
seller membuat kebaikan dalam buku kita menyebar ke banyak orang juga. yang
mudah-mudahan itu menjadi tabungan pahala kebaikan pula. Aamiin
(tulisan ini saya (admin palupi.net , red)copy dari
postingan yang beredar viral di medsos, saya tidak tahu siapa penulis asli nya)